6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Deodorant Untuk Anak, Perlukah?

Duh, kamu bau asem sekali!

Begitu sedikit keluhan saya kepada Keponakan. Bayi dan anak-anak memang mempunyai bau asam yang khas. Hanya saja, saat usianya sudah bukan balita, bau keringat mereka biasanya lebih menyengat. Dari sini saya sampai berpikir, haruskah anak memakai deodoran? Adakah deodorant alami yang bisa digunakan?

deodorant alami untuk anak

Dulu saat masih usia SD, Ibu saya juga mengeluh soal bau keringat berlebih yang saya alami. Perasaan saya sih dulu enggak melakukan sesuatu yang aneh. Pagi sekolah dan pulang di siang hari. Sejam kemudian sekolah lagi dan pulang. Setelahnya kadang bantu Mbah saya bersih-bersih. Betulan aktivitas normal.

Namun sekarang saya sadar. Kemungkinan besar kenapa saya banyak berkeringat adalah karena saat di sekolah saya suka main. Mulai dari lompat tali atau lari-larian. Hal ini jadi memunculkan banyak keringat terlebih saat itu usia saya memang memasuki masa pubertas.

Lalu apa yang saya lakukan untuk mengatasi bau dari keringat tersebut?

Ibu saya menyarankan agar saya rajin mandi. Sebelum pergi ke sekolah baik saat pagi dan siang. Lalu sore hari sebelum berangkat ngaji ba'da Magrib. Ibu saya juga membuatkan larutan Tawas sebagai pengganti deodorant. Maklum dulu masih jarang dan belum mampu beli deodoran.

Kini saya punya keponakan perempuan yang mulai memasuki usia pubertas. Bau badannya juga mulai berbeda, meski tidak terlalu menyengat seperti yang dulu saya alami. Nah saya berencana untuk mengenalkan dia cara-cara mengusir bau badan, seperti:

  • Mengubah pola makan. Harus yang lebih sehat dan bergizi karena selama ini dia agak susah makan sayur
  • Rutin olahraga. Oh ini jadi PR saya juga sih, hahaha. Sebenarnya kita bisa melakukan olahraga kecil di sekitar rumah karena saat ini masih dalam masa pandemi
  • Rajin mandi. Mandi memang cara paling tepat untuk membersihkan badan. Jika badan bersih, kuman dan bakteri akan jauh-jauh dan enggak akan berkembang biak sehingga menimbulkan bau badan

Apakah Anak Perlu Memakai Deodorant Untuk Menghilangkan Bau Badan?


Sebenarnya saat ini saya memakai Rexona Deo-Lotion. Ini hanya sampel produk ya. Nah di sana tidak ada aturan khusus di usia berapa bisa dipakai. Hanya aturan penggunaan seujung jari dan hal yang perlu diperhatikan jika terjadi iritasi. Jadi sebenarnya oke-oke saja sih anak usia puber memakai deodorant untuk menghilangkan bau badan.

Namun jika orangtua merasa khawatir dengan kandungan atau lainnya, sebenarnya ada lho deodorant alami yang bisa kita gunakan untuk mengatasi bau badan. Bahan tersebut di antaranya:

deodorant alami

  • Baking Soda
Selain untuk campuran membuat kue, baking soda ini mempunyai banyak manfaat seperti untuk mencuci sayur, membersihkan alat masak, dan juga menghilangkan bau-bauan termasuk bau keringat. Caranya pun terbilang mudah. Cukup campurkan seperempat sendok baking soda dengan air hangat secukupnya. Lalu aduk sampai mengental dan menjadi pasta. Oleskan tipis dan merata pasta baking soda tersebut ke kulit ketiak setelah mandi dan tunggu sampai kering. Selesai deh!

  • Minyak Kelapa Murni
Minyak Kelapa atau Coconut Oil memang banyak manfaatnya. Di dalamnya sendiri ada kandungan Asam laurat yang berperan dalam bantu membunuh bakteri penyebab bau badan. Untuk menggunakannya sebagai deodorant alami, kita perlu menyiapkan 50 gram Minyak Kelapa, 30 gram Baking Soda, dan 6-10 Minyak Esensial.

Caranya dengan memasukkan Minyak Kelapa, Baking Soda dan Minyak Esensial ke dalam wadah kecil lalu aduk merata. Simpan campuran bahan tersebut di wadah kaca dan ambil jika diperlukan. Cukup dioleskan saja di ketiak secara merata.

  • Tea Tree Oil
Tea Tree Oil merupakan obat alami yang umum dipakai buat mengatasi berbagai masalah kulit. Salah satunya jerawat. Bahan ini mengandung Terpinen-4-ol dengan sifat antibakteri. Makanya efektif buat menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab bau badan. Jika dua bahan lainnya menggunakan campuran hingga jadi semacam pasta, maka menggunakan Tea Tree Oil cukup dengan mengoleskannya ke kulit ketiak.

Sebenarnya ada bahan deodorant alami yang masih bisa kita gunakan seperti Cuka Apel, Lemon dan Jeruk Nipis. Namun saya sendiri kurang merekomendasikan bahan tersebut karena mengandung asam. Misalnya kulit ketiak habis dicukur, maka akan menimbulkan rasa perih.

Jika kamu memiliki kulit yang sensitif, sebaiknya mencoba sedikit di punggung tangan. Jika mengalami rasa gatal, perih, bahkan iritasi, maka sebaiknya tidak digunakan. Namun jika cocok, ya dipakai saja. Lumayan bisa berhemat apalagi bahannya alami.

Deodorant ini sifatnya hanya membantu mengontrol bau badan bukan mengurangi produksi keringat. Kita juga tetap wajib menjaga kesehatan dan kebersihan badan. Jangan sampai pakai deodoran saja tapi jarang mandi setelah berkeringat. Itu bukan hal yang baik, oke!

Untuk anak, apakah mereka butuh deodoran atau tidak, kembali ke individu masing-masing ya. Jika bau masih ada bahkan setelah menjaga kebersihan dan memakai deodorant alami, sebaiknya konsultasi juga ke dokter.

Sekian dulu dari saya. Ada yang punya masalah juga dengan bau badan? Bagaimana cara mengatasinya? Share cerita Kalian ya!

Sampai jumpa. Happy Blogging!
Related Posts

Related Posts

8 komentar

  1. Jaman remaja dulu kayaknya aku pake bedak Harum Sari. Itu produk udah langka banget sekarang 😁

    Menurutku gara-gara pake bedak ketiak itu juga yang bikin rambut di ketiakku nggak mau tumbuh 😂😂

    Kayaknya anakku besok kalau sudah pubertas dan mulai asem banget wanginya, bakal aku suruh pake deodorant tapi yg murah meriah itu karena pasti kan bahannya lebih ringan 😁

    Atauuu bisa juga pake odol diusap tiap mau mandi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai bedak ketek, dulu ada yang nyaranin. Namun pakai odol, aku baru tahu ini Mbak. Emang bisa yaaa? Hahaha

      Hapus
    2. sama mba ran,,pas kecil dulu suka diusap pake odol hahhahah

      Hapus
  2. o sekarang ada yang bentuknya lotion ya, aku hapalnya yang roll on

    kalau yang alami, tea tree oil sepertinya wanginya enak ya

    BalasHapus
Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!