6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Earth Day Gathering Eco Blogger Squad

Jujur saja, Kalian merasakan bahwa Bumi ini semakin panas? Kenapa bisa kaya gini? Apakah Bumi sedang sakit?

Hai, Semua! Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat ya. Bicara soal Bumi, kita sadar betul bahwa dia telah banyak berubah. Dulu terlihat hijau, sekarang berkurang. Dulu air berlimpah, eh sekarang sering kekeringan. Udara? Wah, polusi di mana-mana.

earth day gathering

Dalam waktu 10 tahun terakhir, Indonesia mengalami Bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi itu bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya. Contohnya: Kekeringan, Banjir, Badai, Kebakaran Hutan, Angin Puyuh, Topan, Angin Puting Beliung, El Nino, La Nina, Longsor, Tornado, Gelombang Dingin, Gelombang Panas, Angin Fohn (Angin Bohorok, Angin Gending, Angin Brubu,  Angin Kumbang). Semua terjadi bisa sangat tiba-tiba dan sulit diprediksi.

Wah, jangan-jangan ini azab dari Tuhan?

Ya, tidak begitu juga, Kakak. Pada dasarnya, hal yang terjadi ini akibat dari ulah manusia itu sendiri. Sudah diberikan tempat yang enak, lha kok malah tidak mau menjaga kelestariannya. Akibatnya, Bumi marah kan? Kalau ditelan Bumi karena Manusia enggak berguna lagi, baru tahu rasa!

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
QS. Ar-Rum: 41

 


Nah kemarin pada hari Rabu, 14 April 2021, saya berkesempatan mengikuti acara Hari Bumi Online Blogger Gathering via Zoom. Acara ini diadakan oleh BPN yang bekerja sama dengan WALHI, LTKL, HII, dan Eco Blogger Squad.

Siapa sih Eco Blogger Squad ini?

 

hari-bumi

Eco Blogger Squad adalah komunitas yang beranggotakan para Blogger yang memiliki kepedulian pada isu lingkungan hidup terutama perubahan iklim dan perlindungan hutan. Jadi bagian dari #EcoBloggerSquad ini tentunya saya merasa senang. Namun yang lebih penting adalah misi kami dalam membantu mengkomunikasikan tentang perlindungan dan menjaga kelestarian hutan.

Earth Day, Misi Yang Bukan Hanya Menyelamatkan Bumi, Tapi Menyelamatkan Manusia Itu Sendiri


earth day

Pada kesempatan kemarin, ada 3 Narasumber yang menemani kami dengan materi yang sangat seru dan Kalian wajib tahu. Mereka adalah:

pembicara earth day gathering

  1. Bapak Yuyun Harmono, Manajer Kampanye Keadilan Iklim WALHI
  2. Kak Gita Syarani, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)
  3. Mas Christian Natali, Manajer Program Hutan Itu Indonesia (HII)

Jika saat ini kita merasa bahwa Gelombang Covid-19 sudah paling waw dalam mengancam kehidupan Manusia, sebenarnya masih banyak lho Gelombang Besar yang mungkin sudah kita hadapi tapi tidak terasa. Seperti Resesi atau kemerosotan ekonomi. Lalu ada Perubahan iklim dan jika tidak ditangani, gelombang lebih parah akan datang yaitu Keruntuhan Keanekaragaman Hayati. Aduh, saya enggak bisa bayangin!

Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa Krisis Iklim ini terjadi karena perilaku dan ulah manusia yang tidak ada akhlak. Penyebab utama dari Perubahan Iklim ini adalah Global Warming atau Pemanasan Global, yaitu peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer. Kenaikan suhu bumi di tahun 2017 ada di 1°C. Biodiversitas atau Ekosistem sendiri memberi ambang batas kenaikan suhu Bumi di angka 1,5°C. Kalau lebih dari ini, akan banyak sekali dampak yang terjadi, seperti:

dampak pemanasan global

  • Pemusnahan Pulau Kecil tidak dapat dihindari terutama di negara tropis dan subtropis belahan Bumi Selatan
  • Titik kritis ekosistem laut yang tidak bisa dipulihkan dan berakibat hilangnya 70-90% terumbu karang. Naiknya suhu laut dan keasaman laut yang berdampak pada keselamatan, perkembangan, pertumbuhan kehidupan laut. Kasihan Spongebob Squarepants dan Kawan-kawannya
  • Ini belum lagi soal kelangkaan air, kekurangan bahan makanan karena gagal panen, sampai masalah kesehatan yang ditularkan akibat masalah Pemanasan Global ini

Segala biang kerok dari masalah yang ada sekarang adalah karena ekonomi. Saya akui itu. Ya namanya Manusia pasti ada perilaku dan tindakan buat memenuhi kebutuhan hidupnya. Prinsip ekonominya ya produksi, distribusi, dan konsumsi.

Sebentar, kok dari Perubahan Iklim dan Pemanasan Global jadi ke Ekonomi? Memang ada hubungannya?

Ya ada dong. Sadar atau tidak, apa yang kita konsumsi dan gunakan saat ini tuh sangat berpengaruh pada hutan. Hutan kan sumber banyak hal, dari pangan, sandang, bahkan papan. Manusia butuh ini itu, lalu akhirnya pohon di hutan ditebang, buka lahan asal-asalan, banyak yang tidak ramah lingkungan deh.

Seringnya kita itu menganut Ekonomi ala Max Weber, dan lainnya yang tipenya adalah ide pertumbuhan. Sederhananya, yaitu keuntungan dan produksi tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini. Masa bodoh lah ya mau bagaimana caranya. Pokoknya asal untung saja. Produksi sesuatu lalu meninggalkan sampah.

ekonomi donat

Beda dengan Ekonomi Donat, yaitu ekonomi yang tidak mengenal “membuang sampah akhir.” Tiap produk di akhir hidupnya (life cycle) akan berubah bentuk jadi materi dasar (raw material) untuk produk-produk berikutnya. Doughnut Economy sendiri diperkenalkan oleh ekonom Oxford University bernama Kate Raworth. Ekonomi Donat atau Ekonomi Lestari ini sangat cocok untuk menyelamatkan umat manusia.

Bagaimanapun, ekonomi harus seimbang dengan kelestarian lingkungan juga kesejahteraan masyarakat. Di Ekonomi Donat ada batasan-batasan mana yang bisa diolah dan digunakan manusia dengan tidak merusak alam. Mau membuat rencana ekonomi sehebat apa pun, jika alamnya rusak, maka akan kesulitan.

Back to Nature, Hutan Indonesia Solusi Dalam Mitigasi Perubahan Iklim


hutan-solusi-perubahan-iklim

Indonesia dikenal dengan sebutan Zamrud Khatulistiwa karena letaknya yang melintang di garis khatulistiwa dengan hamparan hutan yang hijau. Jadi hutan memang sebenarnya adalah bagian dari identitas bangsa Indonesia. Harusnya kita memang bisa hidup harmonis dengannya.

Perubahan Iklim yang terjadi saat ini dipengaruhi banyaknya hutan yang rusak. Jika bisa jadi penyebab, Hutan juga bisa jadi solusi. Dengan menjaga hutan, pengelolaan yang benar, akan banyak memberikan keuntungan mulai dari tanah yang subur, punya penyimpanan air yang bersih, udara juga lebih sehat. Dari segi sosial, ekonomi, bahkan kesehatan juga mendapat bagian dari hasil melestarikan hutan ini.

Hutan memang terlihat jauh di mata. Lalu, apa mungkin kita bisa membantu menjaga kelestarian hutan?

Bisa saja kok. Prinsipnya begini, jika kita tidak mampu atau terlalu jauh untuk menggapai hutan, kita pasrahkan saja pada mereka yang benar-benar bisa mengelola hutan. Kita bantu dengan donasi misalnya.

masyarakat dusun silit

Ada cerita dari Masyarakat Adat (MA) Dayak Seberuang Dusun Silit, Desa Nanga Pari, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka ini sudah dapat SK pengakuan Hutan Adat dari Pemerintah Daerah. Mereka sudah mempraktikkan menjaga dan memanfaatkan hutan secara lestari. Bagaimana caranya?

Contohnya, mereka ini mengolah produk non kayu. Karena hutannya terjaga, ketersediaan sumber air ini terjamin sehingga bisa jadi PLTA. Kita kan tidak bisa terus menerus bergantung pada sumber energi fosil. Nah PLTA mereka ini menggunakan teknologi sederhana. Jadi sangat mudah dipahami tanpa menunggu teknisi jika terjadi masalah. Prinsip mereka ini gotong royong dan saling membantu.

Menyediakan akses energi untuk semua memang hak dasar manusia. Namun teknologi tersebut harus aman terhadap iklim. Masyarakat yang terkena dampak juga harus mendapatkan haknya. Yang terpenting lagi, penggunaan energi ini harus seimbang dan adil dengan meminimalkan limbah.

It's okay jika sekarang ini banyak hutan yang sudah jadi perkebunan atau persawahan. Cukup di situ, jangan lagi ada hutan yang masih perawan dirusak. Kita bisa kok memanfaatkan apa yang ada lalu mengolahnya. Keuntungan ini lebih besar daripada membuka lahan dengan membakar hutan.

potensi alam hutan indonesia

Potensi hutan di penjuru Nusantara Indonesia ini sebenarnya banyak banget lho. Di industri global sendiri, bahan alam itu peluangnya terbuka lebar. Bahan mentah yang berasal dari alam antara lain: Madu, Tengkawang, Damar, Cendana, Kemenyan, Minyak Kayu Putih, Jahe, Pegagan, Daun Kelor, Kopi, dan lain sebagainya. Daripada kita menjual bahan mentahnya yang jika sudah jadi produk malah baik ke kita, maka kita jual saja produk turunan berbasis alam tersebut.

Banyak sih yang bisa kita produksi dari hutan mulai dari herbal, kecantikan, produk makanan baru, pewarna alam untuk fashion, juga industri dan teknologi. Jadi bisa banget buat ngembangin daerah sendiri dan manfaatnya bisa sampai ke masyarakat urban. Enggak ada lagi tuh orang-orang yang ke kota karena lapangan kerja di daerah juga sudah ada.

Jalan Ke Hutan, Jatuh Cinta Kemudian


cintai hutan

Saya masih ingat di tahun 2016 adalah pertama kalinya saya benar-benar jatuh cinta dengan hutan dan menjelajah alam. Dulu saya selalu berpikir bahwa hutan itu seram. Saya terlalu lemah jika harus berada di hutan belantara. Oh ternyata saya salah. Mungkin perjalanannya sedikit melelahkan, tapi apa yang kita lihat nanti akan terbayarkan.


Mungkin ada sebagian dari kamu yang masih enggan untuk berkenalan dengan hutan. No problem. Kamu bisa mulai dengan membantu adopsi pohon. Anak K-POP sudah familiar dengan hal ini karena beberapa fandom sudah melakukannya. Kalau lagi mengonsumsi sesuatu, kita bisa mulai cek bahannya. Cari yang ramah lingkungan. Bahan non kayu, makanan dan kerajinan dari hutan juga banyak kok. Jadi kita bisa memilih produk lokal terlebih dahulu.

bersama jaga hutan

Cerita dari hutan juga tidak selamanya mengandung hal mistis. Kuncinya sih sopan santun kita yang harus dijaga selama berada di alam terbuka. Hutan juga sumber inspirasi untuk musik dari alam dan inspirasi lainnya. Yang paling saya suka sih saat jalan-jalan di hutan dan menginap di sana dan bermandikan bintang malam. Kalian juga akan sangat menyukainya.

Thomas Disch, Creativity is the ability to see relationships where none exist. Kreativitas melihat hubungan di saat banyak yang tidak melihatnya

Mungkin untuk meyakinkan orang sekitar tentang kepedulian terhadap hutan ini tidak mudah. Namun kita harus konsisten. Mari temukan irisan kepentingan pribadi untuk melestarikan hutan. Siapa pun kamu, apa pun profesimu, kita bisa ikut berperan serta dalam upaya menyelamatkan hutan. Tentunya dengan caramu sendiri.

Di Hari Bumi pada 22 April besok harusnya bukan hanya jadi Hari Perlindungan Lingkungan atau Menyelamatkan Bumi. Namun hari itu adalah hari di mana kita menyelamatkan diri sendiri sebagai Manusia. Bumi tanpa Manusia akan baik-baik saja. 4,6 Miliar tahun lalu saat mulai terbentuk hingga mengalami kepunahan massal, dia bisa bangkit lagi. Namun Manusia tanpa Bumi, apa yang bisa dilakukan? Mungkin mereka akan musnah. Sudah siap kah?

Jika flora, fauna, sumber pangan, budaya hutan dan lainnya hilang, akan sulit tergantikan. Yuk sama-sama jaga Bumi, jaga hutan kita sehingga kehidupan kita jadi lebih baik lagi karena alam lestari.


Terima kasih untuk Bapak Yuyun Harmono WALHI, Kak Gita Syarani LTKL, Mas Christian Natali HII, BPN, dan juga Eco Blogger Squad yang sudah berbagi di Earth Day Gathering kemarin. Yuk sama-sama bergandengan tangan untuk melindungi hutan. Sampai jumpa. Happy blogging!
Related Posts

Related Posts

56 komentar

  1. Setiap diri ini kudu bertanggungjawab atas kelestarian Bumi, hutan dan seluruh elemen yg ada di dalamnya
    Kontribusi sekecil apapun bisa kita lakukan ya mba
    Makasiii insight dan pencerahannya Mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mbak. Hal kecil apa pun harus ada pertanggungjawabannya

      Hapus
  2. Bumi tanpa manusia, dia akan baik-baik saja ya mbak. Tapi kalau manusia tanpa bumi, terus kita mau hidup di mana?

    Semoga makin banyak orang yang memiliki kesadaran dan kepedulian dalam pelestarian bumi ya mbak. Agar anak cucu kita nanti bisa menikmati bumi yang indah, lestari dan terjaga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Memang harus kerja sama, Mbak. Gak bisa sendiri kalau kaya gini

      Hapus
  3. aku main ke Hutan waktu pas pramuka aja tidak menyeramkan cuma bikin was-was karena aku dulu baris paling akhir wkwkwk takut dicolek monyet soalnya :p btw suka deh tentang adopsi pohon ini semoga makin banyak yang peduli dan lestarikan ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, monyetnya suka Mbak Herba tuh. Btw, adopsi pohon udah banyak yang gaungin sih. Boleh dicontoh

      Hapus
  4. hari ini hari bumi, anakku dikasih tugas bikin poster tentang hari bumi, trus dia bikin pakai aplikasi canva hehhee... btw earth day gathering eco blogger squad nya menarik banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai Canva emang banyak pilihannya. Aku pun suka bikin di situ. Perayaan Earth Day memang menarik

      Hapus
  5. Wah, bener ya, kalau bukan kita semua yang emnjaga hutan dan bumi siapa lagi. Lihat kerusakan alam demikian nyata. Setuju jika kita mesti sama-sama jaga bumi dan jaga hutan kita sehingga kehidupan kita jadi lebih baik lagi karena alam lestari nanti

    BalasHapus
  6. Bumi dan Manusia ...auto inget tetralogi Pulau Buru ^-^

    Melestarikan lingkungan bukan semata untuk menyelamatkan bumi, tapi untuk menyelamatkan diri sendiri.
    Wah ini bener bangeeeet mbaak. Dengan embel2 menyelamatkan bumi, rasanya emang so high dan malah kurang membumi (kok lucu ya, pakai kata bumi tapi malah kurang membumi?). Tapi kalau sudah tentang menyelamatkan diri harusnya lebih mengena ya..

    BalasHapus
  7. Eh beneran lho mbak, saya kan asli orang gunung tapi disini tuh gak sedingin dulu, geraaah.. Bener ya kita tuh harus menjaga lingkungan

    BalasHapus
  8. Jia.. Kamu kok tau masih ada yg takut ke hutan? 😂😂 aku takut kalau dikeroyok makhluk yg ingin kenalan #halah. Padahal di hutan tuh yg pasti udaranya sejuk, asri dll ya

    BalasHapus
  9. Miris banget sih Indonesia sekarang udah minim hutan. Kemana2 udah kayak bangunan beton semua. Di Kalimantan yg dulunya paru2 dunia pun kini mulai terancam. Yang aku lakukan saat ini ya menanam pohon di sekitar rumah. Pokoknya biar ada keteduhan di sana dan buat sumber mata air.

    BalasHapus
  10. Apa yang terjadi pada bumi memang sebagian karena ulah manusia. Makanya harus sesering mungkin sosialisasi seperti ini. Senang juga blogger punya komunitas yang peduli dengan bumi

    BalasHapus
  11. aku suka banget dengan acara2 berbau lingkungan tapi belum menemukan wadah yang benar2 bisa mendampingi untuk mulai dari nol untuk pemula mba, pengen belajar lebih.

    BalasHapus
  12. Hari Bumi.. iya aku ngerasain panas banget sekarang meski setelah turun hujan. Bumi udah tua, dan lebih ekstra lagi perawatannya ya. Komunitas kayak gini perluu banget. Merawat bumi menjaga alam, supaya bisa tetap lestari. Pr banget masalah sampah

    BalasHapus
  13. Semoga makin banyak nih eco blogger yang berkampanye tentang pelestarian hutan lewat blognya, dan membuat pembaca makin melek ya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam sekitar kita

    BalasHapus
  14. Bener Aku ngerasain banget kalau bumi ini semakin panas apalagi kalau di rumah nggak pakai AC itu makin terasa banget panasnya karena memang lahan hijau sudah habis

    BalasHapus
  15. ah iya mbak, aku juga merasa klo saat ini bumi semakin panas, makanya butuh perhatian dari semua warga bumi ya, lakukan upaya terbaik untuk menjaga bumi

    BalasHapus
  16. Menjaga pelestarian lingkungan memang harus dimulai dari kita dulu dan bisa dimulai dari lingkungan rumah dan sekitarnya. Kasihan ini buminya nanti kalau gak dirwat ya mbak.

    BalasHapus
  17. Hutan kita memang sudah banyak yang rusak, semoga dengan adanya gerakan-gerakan dari pecinta hutan dan lainnya, mampu membuat hijau kembali hutan yang telah rusak.

    Semoga kita segera kembali ke jalan yang benar, ya. Karena semua kerusakan yang terjadi itu ialah ulah manusia. 😢

    BalasHapus
  18. Aku termasuk yang jarang jalan-jalan ke hutan sih Kak. Kalaupun pernah jalan-jalan paling ke hutan lindung. Belum pernah benar-benar ke hutan. Beruntung banget bisa ikut gathering online jadi tambah sayang dan jatuh hati ya ke hutan. Semoga tetap terjaga ya keberadaan hutan di Indonesia. Hasil hutannya sangat bermanfaat buat kita...

    BalasHapus
  19. Menyelamatkan semua ya gak cuma diri sendir. Materi yang didapatkan juga buka wawasan kita ya untuk selalu menjaga bumi

    BalasHapus
  20. "Pokoknya kuntungan dan produksi tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini. Masa bodoh lah ya mau bagaimana caranya. Pokoknya asal untung saja. Produksi sesuatu lalu meninggalkan sampah." Huhu.. Ini yg sedang terjadi sekarang di dunia kita mba. Sangat jarang ad perusahaan yg bs peduli dg lingkungan. Yg ad mikirin untung rugi aja. Heu

    BalasHapus
  21. Iya aku setuju yang bikin rusak ya sebenarnya ulah manusia sendiri, namun banyak yag sensi sama kata "azab". Mungkin maunya diperhalus huhu.
    Btw mistis2 di hutan2 itu menurutku sendiri mungkin jg bagian usaha dr nenek moyang dulu atau penduduk setempat yg ingin melindungi alam jg kali ya? Kalaui gk ada yg berani masuk kan hutannya tetep selamet

    BalasHapus
  22. Setuju banget! Dengan menyelamatkan lingkungan, berarti menyelamatkan manusia itu sendiri. Saya baru tahu kalau kita bisa adopsi pohon. Ini menarik 😃

    BalasHapus
  23. Bagaimanapun, kita harus bersinergi dengan alam jika ingin terus berada di bumi yang asri ini. Senang sekali ada cara-cara yang dipaparkan dengan sangat jelas untuk kita semua beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baik, back to nature.

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah ya Mbak bisa ikutan langsung dan mendapatkan banyak insight aku jadi kecipratan juga nih keseruannya. Yuk bersama menjaga bumi, lingkungan, dan hutan

    BalasHapus
  25. Sekarang makin terasa panasnya. Terutama siang. Bahkan mulai jam 8 pagi seringkali sudah panas bumi ini. Saatnya menumbuhkan semangat lestari hutan dan back to nature.

    BalasHapus
  26. Saya lebih suka jalan-jalan ke wisata alam sih. Pantai, gunung atau hutan gitu. Rasanya bisa tadabur alam sekalian.

    BalasHapus
  27. Pemanasan global emang terasa banget 5 tahun belakangan ini. Suhu udara tiap tahun rasanya naik. Kalaupun nggak naik tapi terasa gerah. Memang harus banget jaga lingkungan buat anak cucu nanti.

    BalasHapus
  28. Seru banget acara gatheringnya mbk. Makin kesini memang kerasa banget perubahan cuaca yang ekstrem ya mbk. Mau nggak kita kita harus memulai dari diri sendiri untuk menyelamatkan bumi..

    BalasHapus
  29. Momen peringatan hari Bumi kemarin, bisa nih buat intropeksi diri kita juga, ya. Apa yang selama ini kita lakukan untuk bumi ini? Dan sudah saatnya kita saling merawat, menanam kembali pepohonan di hutan. Kalaupun kita jauh dari hutan, kita bisa turut serta berdonasi untuk mereka yang melestarikan hutan.

    Semoga kita dan hutan tetap saling menguntungkan tanpa adanya kerusakan lagi.

    BalasHapus
  30. Bumi emang harus kita sayangi ya Mbak, hutan sebagai paru-paru dunia juga sebagai potensi energi yang melimpah ruah untuk manusia, tetapi manusia sebagai khalifah di muka bumi suka gak amanah ya, penebangan hutan di mana-mana dan berbagai tindakan merusak hutan lainnya ya

    BalasHapus
  31. Dengan menyelamatkan bumi, maka seluruh kehidupan juga akan terselamatkan. Sangat bagus acara ini terus diadakan, tidak hanya pada saat peringatan Hari Bumi, agar lebih banyak yang peduli lagi dengan kelestarian lingkungan

    BalasHapus
  32. Artha Nugraha Jonar25 April 2021 pukul 19.24

    Kadang jadi malu sendiri, karena sering melakukan hal yang merugikan untuk alam yang ditinggali ini. Misalnya memakai produk yang memiliki kemasan plastik yang berlebihan. Padahal kita tahu kalau kemasan plastik itu sulit diurai. Memang harus sering diingatkan ya, dan menyadari bahwa banyak bencana alam itu sebetulnya karena akibat kita sendiri.

    BalasHapus
  33. Iya nih makin ke sini kondusi cuaca seringnya ngerasa gerah terus, dinginnya cuman pas hujan aja itu juga hujannya gak berapa lama, sedih makin kawatir sama kondisi hutan di Indonesia yang semakin tergerus untuk pembukaan lahan baru atau untuk tempat tinggal

    BalasHapus
  34. Mengingat kerusakan alam akibat ulah manusia, kita, suka bikin galau emang. Sudah saatnya semua lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan mempertimbangkan kelestarian alam dalam aktivitas apapun. Kalo gak gitu, kasian banget anak cucu kita nanti. Sekarang aja udah global warming gini...

    BalasHapus
  35. Bicara soal eco friendly emang penting banget. Aku lagi ngajarin anak-anak untuk lebih cinta bumi. Dengan menjaga kelestariannya.

    Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama anak-anak agar mereka paham pentingnya menjaga kelangsungam bumi kita ini.

    Apalagi kalau bicara tentang iklim dan sejenisnya.

    BalasHapus
  36. Aku seneng banget bacanya, lengkap sekali mengenai pengaruh ekonomi pada kerusakan lingkungan dan juga krisis iklim. Aku pernah mendengar juga yang sistem donat itu, bener-bener sebenernya kalau mau impactnya besar ya di sistemnya ya, tapi pergerakan memang harus terus berjalan. Bagaimana ya cara bergabung dengan Eco Blogger, apakah masih bisa? Akuu tertarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk sekarang belum ada pembukaan anggota baru buat Eco Blogger. Gak tahu nanti ya

      Hapus
    2. Okay kak thank you informasinya

      Hapus
  37. banyak yang ngga sadar kalau hidup manusia ini masalah keseimbangan ya kak, kita harus menjga semuanya supaya hidup dapat terus berkelanjutan di ekosistem bumi ini

    BalasHapus
  38. Allah menciptakan bumi dan seisinya memang untuk dimanfaatkan manusia, tapi bukan berarti kita bisa semena-mena menghabiskan tanpa bertanggung jawab. Semoga pemerintah juga bisa membuat kebijakan dan aturan yang ramah lingkungan.

    BalasHapus
  39. Seru banget ya mbak acaranya. Jadi pingin ikutan. Bener banget sekarang bumi makin panas. Siapa lagi kalau bukan kita yg perlu mengubah gaya hidup agar lebih cinta alam

    BalasHapus
  40. ECO Blogger Squad sungguh mantuull!
    Terus semangat tebarkan edukasi ya
    supaya kita sama2 berkontribusi melestarikan planet Bumi

    BalasHapus
  41. Salut banget sama tujuan eco blogger squad sendiri. Skrg banyak bencana alam, yah kembali lg pada manusia bagaimana merawat bumi dengan baik

    BalasHapus
  42. Donasi untuk adopsi pohon udah sering nih dengar dan memang banyak banget cara untum kita lebih peduli dengan lingkungan. Sekarang kalau beli produk skincare lebih teliti dengan bahan kandungan

    BalasHapus
  43. Semoga makin banyak yang peduli lingkungan yah dengan menggunakan bahan dan kandungan yang lebih aman .

    BalasHapus
  44. Bener,
    Turut Prihatin sama keadaan Bumi,
    Kalau tetep kek gini kasihan anak cucu kita nanti huhu semoga kita tetap menerapkan teknologi ramah lingkungan, hemat energi dan menyayangi bumi kita 🤗

    BalasHapus
  45. huhuhu gimana nggak panas, hutan ditebang jadi perkebunan sawit

    hutan sebagai daerah resapan dijadikan perumahan

    malah di sekitar rumah saya hampir gak ada yangtanam pohon

    mereka malas nyapu daunyang rontok!!

    BalasHapus
  46. Kebetulan saya juga ikut webinar ini. Dan ada banyak wawasan baru tentang pentingnya menjaga hutan. Misalnya saya jadi tahu kalau yang sedang kita alami saat ini yaitu pandemi Corona, juga bisa dikaitkan dengan perubahan iklim.

    BalasHapus
  47. Aku jadi penasaran lebih lanjut sama ekonomi donat. Menarik kak. Betul yaa kalau sampah yg bisa didauf ulang dimanfaatkan. Udah pasti kondisi lingkungan lebih baik.

    BalasHapus
  48. Tahun 1992-1995 saya pernah tinggal di salah satu kota daerah Jawa tengah. Bayangkan tiap selalu berteman dengan kabut tebal. Kadang jarak Padang hanya 1 meter itu di dalam rumah loh.

    Tahun 2000-an saya balik lagi ke kota itu sayang tidak menemukan kabut lagi. Udara terasa panas. Kangen kabut di kota tersebut.

    Mungkin ini dimaksud bahwa bumi mulai panas karena tebangan pohon.

    BalasHapus
  49. Wah kak Jiah ternyata kita satu forum yaa. Alhamdulillah aku jg happy bangett kemarin bisa bergabung dengan eco blogger squad. Banyak ilmu baru dan akhirnya dapat kesadaran baru

    BalasHapus
  50. setuju nih. memang sudah seharusnya kita turut menjaga kelestarian hutan yaa. acaranya keren banget ini

    BalasHapus
Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!