6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Ah Ujian Ya!

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Hari ini ujian tingkat SMP tepat di hari Pendidikan Nasional. Yang SMP kelas 7/8 seneng dong bisa libur. Yang punya anak SMP deg-degan gila. Ah Ujian Ya!

Pixabay

Hampir sepuluh tahun saya melewati ujian tingkat SMP. Dulu saya sekolah di MTsN dengan berbagai tambahan mata pelajaran agama. Tapi tetap, ketika itu yang masuk ujian nasional dan sebagai  standar kelulusan adalah 3 mata pelajaran. Bahasa Indonesia, Matematika dan juga Bahasa Inggris.

Semester pertama kelas sembilan, persaingan di kelas tambah panas. Teman yang dahulu tampak adem ayem mulai menampakkan taringnya. Kami bersaing secara sehat tentunya.

Semester kedua, tambahan materi untuk masing-masing mata pelajaran yang diujikan mulai berjalan setiap hari. Tidak terlalu kaget sih karena kelas saya dari dulu memang sudah diberikan kelas tambahan secara free. Walaupun akhirnya saya pribadi harus mengorbankan tidur siang, ehehehe. Kelas tambahan, pemadatan materi sampai beberapa kali try out saya lewati. Yang paling sadis itu sepuluh hari karantina sebelum ujian.

Saya tidak terlalu memperhatikan Kakak kelas terdahulu. Di tahun terakhir sekolah, saya ikut masuk karantina. Siswa-siswi yang diambil ada dua jenis. Pertama, dengan nilai teratas untuk mendapat nilai tinggi ujian. Kedua, nilai terendah agar bisa lulus ujian. Bagi yang nilainya standar dan rata-rata sekiranya bisa lulus, ya belajar di rumah saja.

Walaupun berbeda, keseharian yang kami jalani sama saja. Tak ada kata si pintar atau si kurang pintar. Magrib jama'ah bersama di mushola lalu siraman rohani sampai Isya'. Makan malam di kantin lalu mulai masuk kelas untuk pemadatan. Kembali ke kamar dan belajar mandiri jika mau. Sebelum Subuh kami diajak solat malam lalu solat Subuh. Antri kamar mandi lalu sekolah seperti biasa. Siangnya tambahan materi lagi, dan berputar sampai sepuluh hari.

Pusing? Iya, bahkan saya sempat sakit. Beruntungnya teman-teman sekamar sangat peduli. Ada yang ngasih makanan, obat, selimut bahkan menawarkan kasur lantainya. Waktu itu saya memang hanya pakai tikar untuk tidur.

Saat di kelas, kami juga dilanda kebosanan. Tiap hari tiga pelajaran saja, materi lalu soal-soal. Saya malah sering tertidur saat di kelas. Parah banget deh!

Dan hari itu tiba, tiga hari sebagai penentu. Rasanya tidak adil. Tapi kami bisa apa?!

Malam hari tak sibuk seperti biasa. Saya hanya membaca soal dari semua yang pernah diajarkan di kelas maupun saat pemadatan. Rata-rata jenisnya sama, cara pemecahannya juga, hanya beda di nama, atau angkanya saja. Paginya saya puasa seperti setiap kali saya ujian atau tes sekolah. Saya juga harus memastikan sampai di sekolah maksimal setengah jam sebelum masuk. Dan keluar dari ruang ujian saat bel selesai atau 10 menit sebelum bel walaupun bisa saja 1 jam selesai mengerjakan semua soal.

Ujian saya dulu pakai lembar LJK dan harus memastikan semua bulatan terisi penuh dan tebal agar bisa dibaca komputer. Yang tidak boleh ketinggalan adalah peralatan ujian yang kami simpan di sekolah atas inisiatif guru.

Pixabay

Yang paling saya ingat itu ujian Matematika. Ketika keluar dari kelas, senyum saya merekah. Saya merasa mampu mengerjakan semua soalnya. Soal dengan tipe A sejenis dengan kisi-kisi yang selalu saya kerjakan saat pemadatan. Satu soal saja yang jadi perdebatan saya dan seorang teman yaitu jumlah diagonal atau garis miring pada balok. Diagonal sisi ada 12 dan diagonal ruang ada 4. Hanya itu sih.

Dan tiga hari itu usai tanpa halangan yang berarti. Saya ikhlas dengan semua hasilnya yang penting saya harus konsentrasi lagi untuk ujian sekolah dengan materi yang tentunya tidak sedikit.

Siap enggak siap, sebagai manusia kita memang akan terus menghadapi ujian. Ujian hidup, ujian lapar haus, ujian kekurangan bahkan percintaan. Ujian ada untuk mengetes seberapa kuat kita. Ujian itu untuk menaikkan derajat bukan menjadikan kita terpuruk. Dan ya, Allah itu ngasih ujian sesuai kadar kemampuan kita. Jangan hawatir bahwa mungkin itu terlalu berat karena kelas kita memang di situ.

Untuk adik-adik yang sedang ujian atau akan menghadapi ujian, semangat dan jangan lupa berdoa. Andalkan kemampuanmu sendiri, yakin bahwa kamu bisa melewati semuanya. Nikmati semua proses dalam ujian.

Bagaimana ujian kalian jaman dulu? Ada yang sampai pingsan atau digetok pengawas? Share yuk!

Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Sampai jumpa. Happy blogging!
Related Posts

Related Posts

13 komentar

  1. Selamat hari pendidikan nasional! Selamat ujian juga buat anak SMP. Semoga pada lancar dan lulus dengan nilai terbaik.
    Sayangnya hari ini aku melihat berita yang miris, seorang wanita tertabrak sampai tewas oleh remaja yang sedang merayakan kelulusan SMA. Senang sih berhasil lulus, tapi rasanya enggak perlu merayakannya dengan kebut-kebutan di jalan.

    BalasHapus
  2. Selamat hari pendidikan nasional. tadi baru aja kejadian miris di Pontianak. anak anak SMU yang norak melakukan konvoi kelulusan di jalan, dengan baju penuh coret2 dan klakson yang bersahut2an sembari teriak teriak. sungguh mencoreng sekali, padahal tamat SMU baru saja memulai ujian hidup baru. fiuhhhh

    BalasHapus
  3. Hahaha saya jadi inget pas mau ujian SMP, sakit gigi dan pipi bengkak kayak ngunyah bola tenis. Mungkin karena setres tapi alhamdulillah nilai memuaskan walau dalam keadaan sakit gigi ngadepinnya.

    BalasHapus
  4. Ujian memang masa masa yang paling menegangkan diantara yang lain apalagi ujian hidup. eh ujian matematika. Diri saya merasa dipusingkan dengan hapalan rumus yang memang terlalu panjang dan sulit untuk di pahami. akan tetapi, selepar dari itu masa masa di sekolah sangat seru banget.

    BalasHapus
  5. Ujian sejak dulu selalu bikin deg-degan mak. Entah kenapa ya. Mungkin karena khawatir gagal.

    Paling asik itu math sama fisika. Kalo udah fisika melebar kemana-mana teorinya. Jadi asik. Yang enggak enak itu kimia. Kadang karena sama-sama enggak ngerti malah bingung sendiri. Apalagi sehabis ujian. Keluar kelas diskusi sama teman dan jawabannya enggak ada yang sama. Beda semua. Gokil emang!

    Selamat Hari Pendidikan Nasional :)

    BalasHapus
  6. Masa-masa ujian, masa-masa paling menegangkan hahaha. Sekarang ujian nasional bukan penentu kelulusan kan, tapi ya tetep aja harus belajar. Selamat Hari pendidikan Nasional.

    BalasHapus
  7. Saya termasuk ibu yang anaknya sedang UN saat ini. Kalau saya,gak mau terlalu menforsir anak untukbelajar keras, menjelang ujian. Saya selalu menekankan, nikmati prosesnya saja, hasilnya itu adalah bonus.

    BalasHapus
  8. *sambil mikir keras* Uda berapa lama aku nglewatin masa-masa ujian SMP yaa...?
    Heuu....Kangen!

    Waktu SMP persiapannya gak seberapa getol kaya SMA. Dan SMA diperparah dengan ujian masuk seleksi Perguruan Tinggi Negeri kan...?!
    Lebih gila lagi aku belajarnya.

    Huaahha....dan sekarang, giliran aku kasih semangat ke adik.
    Kelak ke anak-anakku.

    BalasHapus
  9. Zaman aku SMP, ujian nasional belum 'semenakutkan' sekarang. Kami bisa jadi lebih woles belajar dan saat ujian itu sendiri. Waktu SMA mulai deh suasana pra-ujian meresahkan, banyak isu dan kabar 'mengerikan' sehingga bikin gelisah peserta ujian. Semoga fungsi dari ujian bisa dikembalikan seperti semula ya, yaitu sebagai alat pengukur kompetensi siswa.

    BalasHapus
  10. selamat hari pendidikan nasionalll. Ujian nasional selalu jadi hal yang meresahkan tapi akhirnya semua bisa terlewati. legaaaaaa

    BalasHapus
  11. Dulu SMP, aku masih Ebtanas, belum UN. Hahahaha... *ketauan umur* Ngerasain UN pas SMA, dan aku angkatan pertama yg menjalani UN. Masih enggak kebayang UN itu gimana, dan taunya seremnya doang. Nilai kurang bisa enggak lulus. Belajarnya pake nangis. Huhuhuhu...

    BalasHapus
  12. Jadi keinget, jamanku dulu saat SMA satu angkatanku enggak lulus soalnya di ijazah tulisannya bukan "LULUS" melainkan "TAMAT" (alias semua dianggap lulus gak peduli nilainya). Baru pas tahun angkatan di bawahku tu yg mulai drama tidak lulus gtu, berlanjut sampai skrng. Semoga pendidikan kita bh baik lagi ya.

    BalasHapus
  13. Selamat hari pendidikan nasional! 😊
    Waktu ujian SMP.... Hmm... Aku biasa aja sih belajar ya gitu-gitu aja. 😂 *ditabok.

    BalasHapus
Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!