6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Kota Bertuah dengan Masalah Sampah

Apa yang kamu rasakan ketika melihat tumpukan sampah? Kesal? Marah? Tidak nyaman?

    Sampah jadi masalah banyak orang, termasuk juga di Kota Bertuah, Pekanbaru. Beberapa waktu terakhir, sampah banyak menumpuk di sejumlah titik, termasuk jalan dan pasar. Ini selain karena banyak warga dan pedagang yang membuang sampah sembarangan, juga akibat putusnya kontrak pengangkutan sampah dari pihak swasta oleh pemerintah. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?

pekanbaru-kota-bertuah

    Pekanbaru disebut "Kota Bertuah" sejak lama. Awalnya motto tersebut digunakan untuk mengikuti lomba kebersihan tingkat nasional. Tuah menurut KBBI berarti sakti, keramat, atau berkah yang mendatangkan keuntungan, kebahagiaan, atau keselamatan. Kemudian, julukan ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat dan lembaga adat melayu Riau.

    Kota Bertuah juga merupakan akronim dari Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman, dan Harmonis. Tuah bermakna mendatangkan keuntungan atau keberuntungan. Julukan ini mempunyai arti yang baik dan mencerminkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan kota Pekanbaru. Namun sayangnya, beberapa waktu terakhir, masalah sampah melanda.

    Pekanbaru, ibukota provinsi Riau harusnya jadi cerminan kota besar atau metropolitan yang bersih dan sehat. Namun pada kenyataannya, masalah sampah melanda. Sampah bukan masalah individu, tapi jadi masalah banyak orang bahkan lembaga, jika jumlahnya tak terkira. Dampaknya jelas banyak apalagi untuk kesehatan kita.

sampah-pasar-agus-salim-pekanbaru

    Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru https://dlhpekanbaru.org/ menyebut, ada beberapa alasan yang menjadi kendala dalam pengelolaan sampah di kota ini. Seperti:
  • Banyaknya tempat pembuangan sementara atau TPS ilegal.
  • Masyarakat kurang patuh dengan jadwal pembuangan sampah.
  • Tidak adanya wadah sampah di tempat usaha dan toko-toko.
  • Angkutan sampah mandiri yang belum berkolaborasi dengan pemerintah.
  • Adanya kerusakan serius pada alat berat di tempat pembuangan akhir atau TPA.

    Lalu, bagaimana penanggulangan atas masalah sampah di Kota Bertuah ini? Apa saja upaya DLHK Pekanbaru https://dlhpekanbaru.org/ untuk mengatasinya?

Mengatasi Sampah Dimulai dari Rumah


    Bersyukur sekali saya membaca kabar bahwa masalah sampah di Pekanbaru ini mulai tuntas mencapai 80%. Sungguh ini pencapaian yang harus dihargai apalagi sampai dapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kondisi kritis gunungan sampah sampai ditetapkannya kondisi darurat, kini teratasi.

    Kabarnya, Pemerintah mengambil alih penangan sampah yang dulu dikelola oleh pihak swasta. Pemberdayaan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di tingkat kelurahan juga dilakukan. Pengelolaan berbasis komunitas cukup membantu pengendalian dan tumpukan sampah di sekitar kita. Dan tentu saja, warganya diajak kerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Sudah masuk musim hujan juga kan. Jadi drainase juga dibersihkan biar air mengalir lancar.

mengatasi-sampah-mulai-dari-rumah

    Saya sendiri ikut senang membaca kabar baik dari Kota Bertuah, Pekanbaru, Riau ini. Saya berharap kota-kota lain juga bisa mengatasi masalah sampah di daerahnya. Sejujurnya, saya sendiri masih belajar soal pengelolaan sampah rumah tangga. Menerapkannya di kehidupan sehari-hari, jelas jadi tantangan tersendiri.

    Saat punya rumah sendiri nanti, saya akan berusaha memisahkan sampah organik dan anorganik. Mengelola sampah organik menjadi kompos sehingga bisa buat menanam. Pilihan pohonnya peneduh yang berbuah sehingga bisa dinikmati. Bunga-bunga kecil juga boleh untuk menambah keindahan dan kesejukan.

    Sampah anorganik jika bisa didaur ulang atau digunakan kembali. Penggunaan plastik, saya juga berusaha mengurangi meski belum banyak. Lebih baik juga memakai barang yang bisa digunakan lama, bukan yang sekali pakai lalu buang. Saya masih percaya, hal baik yang kita lakukan terus menerus, akan berdampak baik juga untuk bumi kita.

    Jadi, sudahkah kamu memilah sampahmu dan membuangnya dengan benar? Coba share di kolom komentar ya. Sampai jumpa. Happy blogging!

Sumber informasi dan gambar:
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/dlhk-hadapi-lima-kendala-utama-dalam-pengelolaan-sampah
https://mediacenter.riau.go.id/read/93729/80-persen-masalah-sampah-di-pekanbaru-tuntas.html
https://rri.co.id/daerah/1230074/sampah-ganggu-aktivitas-di-pasar-agus-salim
https://www.instagram.com/p/Cta316ZJpIq/
Related Posts

Related Posts

9 komentar

  1. Masalah sampah memang pelik banget. Aku juga ngerasa miris tiap liat tumpukan sampah di kota ataupun di desa, padahal banyak cara kecil buat bantu ngurangin

    BalasHapus
  2. Iya alhamdulillah di rumah saya udah memilah sampah. Sampah basah saya pisahkan dengan sampah kering. Kalau disatukan tuh aduuuh annati suka ada belatung dan kawan-kawannya. Kalau sampah basah dibuang ke kolam dimakan ikan. Kalau sampah kering baru dibuang ke tempat sampah nanti ada yang ambil petugas sampah.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah ikut senang kalau masalah sampah di Pekanbaru sudah mulai teratasi. Kalo di rumah saya, karena punya beberapa bebek dan ayam, nasi kemarin dan sampah organik yang bisa dibuat makanan hewan dipotong kecil-kecil untuk pakan ternak. Sedangkan sampah botol dikumpulkan dan dijual. Untuk sampah lain belum diolah maksimal, baru dua langkah kecil diatas.

    BalasHapus
  4. Bener banget lagi. Sampah ini sudah jadi masalah di mana² dan sebenarnya di beberapa tempat sudah darurat sampah. Bahkan dulu ada kasus sampai TPA di area Jateng tuh tutup selama beberapa hari. Dan, menyebabkan banyak sampah tak terangkut. 😥

    BalasHapus
  5. Saya tinggal di Pekanbaru selama 13 tahun. Dulu sebagai becandaan tongkrongan sering diplesetin jadi kota berkuah karena tiap hujan sedikit langsung banyak genangan air (yg cukup dalam) di jalan raya. Salah satu penyebabnya ya gorong -gorong yang tersumbat sampah, jadi air hujan tak bisa mengalir dengan semestinya.

    Sudah cukup lama tak kesana, semoga pemko makin gencar melakukan perbaikan dan menyediakan insfratruktur yang memadai jadi semakin menonjolkan tuah nya Pekanbaru

    BalasHapus
  6. Di kota Banjarmasin juga beberapa waktu lalu sempat ada masalah Sampang menggunung karena tpa nya ditutup mbak. Akhirnya pemko waktu itu membuka beberapa titik bank sampah agar masyarakat bisa belajar memilah sampah Mereka sendiri

    BalasHapus
  7. di lingkungan kami sekarang mulai ada pemilahan sampah. dari sampah kering, bekas makanan, sampai bekas minyak jelantah. di sendirikan dalam tong dan dimanfaatkan dengan baik

    BalasHapus
  8. Masalah sampah di setiap kota besar memang memiliki "seni"nya masing-masing.
    Aku jadi inget kalau kelola sampah ini membutuhkan dana yang gak sedikit juga...
    Banjarmasin menjadi kota percontohan kelola sampah yang baik dan alami.

    BalasHapus
  9. Pengelolaan sampah perlu dibareng edukasi sosial ke warganya dari segala umur. Kadang yang generasi muda udah mau kurangi sampah lalu generasi tua masih punya pola pikir beda.

    BalasHapus
Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!