6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Triana Rahmawati Pendiri Griya Schizofren Yang Memanusiakan ODMK

Masih ingat di Hari Kesehatan Mental Sedunia, Marshanda meluncurkan sebuah motif batik yang diambil dari brainwave-nya? Bagaimana? Unik bukan?

10 Oktober 2022, dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia Marshanda meluncurkan sebuah motif batik. Itu diambil dari brainwave yang adalah pola ritme berulang dari aktivitas saraf di sistem saraf pusat. Bahasa mudahnya ya gelombang otak. Lewat kampanye #SeeingTheUnseen, dia ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama saling bantu menghilangkan berbagai stigma negatif terkait kesehatan mental. Seperti yang kita tahu bahwa Caca, sapaan akrabnya mengidap bipolar disorder.

Saat ini, 20% masyarakat mengalami isu kesehatan mental dan 9 juta di antaranya mengalami depresi. Marshanda jadi salah satu yang bisa dibilang bisa mendapatkan perawatan dengan baik. Namun di luar sana, tidak semua seberuntung Ibu satu anak ini. Bahkan ada yang luntang lantung di jalanan. Kalau melihat mereka, apa yang kamu lakukan? Risih, pura-pura tidak tahu, melengos atau malah kasihan dan ingin membantu?

triana rahmawati pendiri griya schizofren

Kebanyakan mungkin akan memilih opsi pertama. Pura-pura tidak tahu, tak ingin mendapat masalah lebih karena dianggap meresahkan. Namun berbeda dengan Triana Rahmawati. Dia sangat peduli Orang dengan Masalah Kejiwaan bahkan membuat Griya Schizofren.

Saya tahu Triana Rahmawati karena dia terpilih jadi salah satu penerima program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2017 yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk. Ini merupakan wujud apresiasi Astra buat generasi muda, baik individu atau kelompok, yang punya kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi sama masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili 5 bidang tersebut. Triana sendiri jadi Pendamping Masalah Kejiwaan.

Saat itu, Triana Rahmawati, Febrianti Dwi Lestari, dan Wulandari, tiga mahasiswi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret sedang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS. Dari kegiatan ini, mahasiswa diminta untuk berpikir dan bergerak ngasih sumbangsihnya pada masalah-masalah sosial.

triana rahmawati pendamping masalah kejiwaan

Meski awalnya bingung karena ekonomi dan wanita pasti sudah banyak yang membahas, saat menunggu waktu berbuka, tak sengaja dia mendengar adzan padahal belum waktunya. Orang warung bilang, itu 'Orang Gila' yang sedang adzan dan tak perlu dihiraukan. Hal itu malah membekas di otak dan hatinya di mana mereka sebenarnya ada, tapi tak dianggap.

Dari sana akhirnya Triana Rahmawati dan teman-temannya mendekati persoalan ODMK dari Ilmu Sosiologi bukan sebagai psikolog atau dokter, tapi sebagai teman. Mereka pun mengabdi di Griya PMI Peduli di Solo dan menginisiasi untuk melakukan pendampingan ODMK. Lalu terbentuklah Griya Schizofren.

Schizofren menurut Triana merupakan kepanjangan dari Sc untuk social, Hi yang berarti Humanity, dan Zofren yang bermakna Zone Friendship. Komunitas ini pada dasarnya adalah komunitas masyarakat yang peduli dengan masalah kejiwaan. Triana ingin mengkampanyekan dan mengajak anak-anak muda Solo bahwa untuk peduli pada mereka yang memiliki gangguan jiwa (ODMK), dengan ngasih pertemanan sama seperti manusia normal lainnya.

Lalu apa yang dilakukan Triana di Griya Schizofren ini?

 

griya schizofren

Karena tujuan awalnya untuk lebih dekat secara sosial, berkolaborasi dengan Griya PMI Solo, Triana dan Teman-temannya melakukan kegiatan pendampingan seperti mengobrol, melakukan aktivitas harian, bernyanyi, menggambar, melipat kertas, salat berjamaah, bahkan buka puasa bersama saat Ramadhan. Tak lupa terapi juga dilakukan untuk ODMK.

Banyak yang berpikir bahwa orang yang mengidap gangguan kesehatan jiwa itu beban bahkan ada keluarga yang malu dengan kondisi tersebut. ODMK bukan tidak bisa apa-apa, mereka bisa diberdayakan, berkarya dan berkreasi. Triana Rahmawati dan Marshanda sudah membuktikan itu.


Triana Rahmawati bersama relawan mengadakan aktivitas menarik dan menjual gambar para ODMK dengan berkolaborasi bersama pengusaha tanda mata. Karya mereka dipasarkan dengan nama SOLVE (Souvenir & Love). Sesuai namanya, cenderamata ini didesain oleh orang dengan masalah kejiwaan berupa bentuk pouch, tottebag, dompet, backpack, berbahan blacu, kanvas dan spoundbound. Kabarnya kini mulai dikembangkan jadi mug, bantal, keramik dan kayu.

Dari SOLVE by givo.id, paling enggak membuktikan bahwa ODMK itu bukan beban sosial yang tidak menghasilkan secara ekonomi. Lebih lanjut, karena bisa 'berpenghasilan' harapannya mereka orang dengan masalah kejiwaan bisa menopang hidupnya, lebih percaya diri, punya kedudukan yang sama saat berada di tengah masyarakat.

Dalam perjalanannya memperjuangkan Griya Schizofren, tidak selalu berjalan lancar. Karena ini merupakan kegiatan sukarela, masalah keuangan juga muncul. Namun berkat penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2017 dan lainnya, hal ini bisa sangat membantu membuat kegiatan yang digelar semakin maju. Yang jelas, Griya Schizofren bukan yayasan yang mencari dana.

penerima SATU Indonesia Awards 2017

Griya Schizofren yang awalnya didominasi mahasiswa kini sudah didukung oleh orang tua, masyarakat. Paling tidak, orang-orang secara umum kini bisa lebih tereduksi soal masalah kejiwaan. Bagaimanapun ODMK butuh dukungan untuk penyembuhan mereka.  Bukan begitu? 

Sumber referensi:
https://online.fliphtml5.com/lsnfk/vpoe/#p=276
http://bestyoungindonesia.blogspot.com/2017/12/triana-rahmawati-pendiri-griya.html
https://youngster.id/sociopreneur/triana-rahmawati-berdayakan-orang-dengan-masalah-kejiwaan/
Instagram @satu_indonesia
Related Posts

Related Posts

24 komentar

  1. Anak muda yg luarrr biasa.
    Takjub bgt klo baca profil para penerima anugerah Astra ini.
    Ide dan eksekusi program mantaabbb betul

    BalasHapus
  2. Langkah yang diambil Triana Rahmawati, Febrianti Dwi Lestari, dan Wulandari, ini aout of the box ya .... kepeduliannya luar biasa. Semoga senantiasa bisa memberikan manfaat bagi Indonesia.

    BalasHapus
  3. MasyaAllah keren banget pendiri Griya Schizofren ini, memang ya mba isu kesehatan mental saat ini tengah jadi sorotan apalagi seperti yang dituliskan ada yang milih pura2 ga tahu ketika melihat di lingkungan sekitarnya ada yang gangguan jiwa :( smeoga banyak Triana2 lainnya

    BalasHapus
  4. Marshanda kuakui struggle banget ya, dan dia emang mencoba melepas stigma yang ada di masyarakat bahwa gangguan kejiwaan itu bukan untuk dibully, direndahkan, dan dijadikan bahan olok-olok.

    BalasHapus
  5. waaahhaa, langsung ikut merasakan UNS - pride nih (padahal, nggak ikut bikin prestasinya wkwkw). Tapi beneran aku bangga banget sama yang dilakukan Triana dkk. Sebuah langkah yang langka... Apalagi, kesehatan mental sering kurang terperhatikan. Baru diakui "sakit" kalau sudah "meledak". Itupun belum tentu ditangani dengan baik karena mmg tak mudah. Semoga upaya triana dan kawan2nya bisa tetap berjalan, bahkan berkembang.

    BalasHapus
  6. keren sih, ikutan bangga sama mba Triana Rahmawati.. btw mental health itu memang struggling sih.. salut sama Marshanda

    BalasHapus
  7. Bagus banget. Bikin penasaran dengan griya schizofren ini. Luar biasa ya, Triana. Bisa membangun kesadaran sejak dini tentang kesehatan mental. wow

    BalasHapus
  8. Salut sama Triana Rahmawati dan teman-temannya yang telah menginisiasi berdirinya Griya Schizofren, yang ternyata merupakan singkatan ya.

    Iya sih kalau ada ODMG gitu biasanya dijauhi sama masyarakat, mirisnya lagi keluarganya juga nggak peduli dan malah denial, jadinya berkeliaran di jalan

    BalasHapus
  9. Well, kita bisa menjadi Triana Triana baru di sekitar kita terutama untuk orang-orang yang diduga sudah tak produktif lagi.

    Tentu saja sesuai dengan kompetensi kita masing-masing.

    Memang tidak mudah!

    Tapi, bukankah di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

    Setuju?

    BalasHapus
  10. Keren masya Allah.. bangga banget ada anak muda kayak gini 😍😍 walau nggak kenal hehe. Triana dkk ide dan niat baiknya semoga dilancarkan selalu yaa amiin. You deserve it 💝

    BalasHapus
  11. kerja keras yang membuahkan hasil manis dan pastnya akan banyak membantu mereka yang membutuhkan ya mba. Makin banyak perhatian yang diberikan untuk ODMK ya

    BalasHapus
  12. Saat ini masalah mental health sudah mulai marak dikampanyekan ya. Sudah banyak yang paham juga bahwa memang mental health sepenting itu untuk dijaga. Salut sama Mba Triana Rahmawati, semoga dengan adanya Griya Schizofren lebih banyak teman kita yang memiliki ruang untuk saling menguatkan dan menyemangati.

    BalasHapus
  13. Inspiratif banget program Griya Schizofren ini ya mbak
    ODMK bisa mendapatkan dukungan
    Ini sangat berarti bag mereka

    BalasHapus
  14. Kesehatan mental itu perlu banget apalagi pasca pandemi banyak hal-hal yang tidak sesuai yang diharapkan sehingga kesehatan mental itu perlu dijaga

    BalasHapus
  15. Kereen anak.muda yang sangat menginspirasi...satu alumni sama akuu meski beda jurusan semogaa sukses selalu

    BalasHapus
  16. Masya Allah, luar biasa yang dilakukan mba Triana dan temannya. Menjadi orang yang berani dan ngajak ngobrol ODMK itu butuh keberanian. Yang ada biasanya kita lari menjauhi, ini malah menjadi pendengar, pendamping, sungguh sebuah kegiatan yang butuh keberanian

    BalasHapus
  17. MasyaAllah, salut banget dengan orang-orang yang punya niat baik seperti ini. terkadang walaupun kita "melek informasi" tentang ODMK, tapi saat menghadapi langsung bingung juga harus ngapain dan akhirnya memilih opsi pertama tadi sih ya, pura-pura tidak tahu.

    Wah, semoga ODMK bisa makin "dianggap" sehingga orang bisa lebih berempati dengan mereka yaa

    BalasHapus
  18. aku pernah nonton film ttg schzifrenia ini. dan bisa dibilang saat ini belum banyak lo komunitas ini. keren banget nih mbak Triana

    BalasHapus
  19. MashaAllah~
    Biasanya orang lebih memilih untuk menghujat daripada menolong ya.. Kaya yang takut untuk deket tapi komentarnya berjuta-juta.. Berbeda dengan bentuk kepedulian dari Triana Rahmawati. Kagum banget..

    BalasHapus
  20. Masya Allah berawal dari tugas kuliah sampai berlanjut meluaskan dampak seperti ini. Keren Mbak Triana dan rekan-rekannya.
    Aku tuh menghadapi ODMK kadang bingung gimana mau bersikap, ya karena kurang pengalaman dan informasi juga sih. Mau bantu tapi khawatir malah dianggap negatif.

    BalasHapus
  21. Keren banget yaa Mbak Triana dan temen2nya ini, aku kalau lihat orang dengan gangguan jiwa itu antara kasihan dan takut. Padahal, mereka itu butuh dirangkul.

    BalasHapus
  22. Keren nih mbak Triana, punya kepedulian pada ODMK dimana banyak orang seringnya mengabaikan dan malah merendahkan mereka. Dianggap tidak mampu memberdayakan diri. Padahal bila mendapatkan treatment yang tepat, ODMK tetap bisa beraktivitas dengan baik dan berdaya gitu.

    BalasHapus
  23. Keren ya ada orang yang mau membaktikan hidupnya untuk orang lain seperti Triana ini. Zaman sekarang makin banyak orang yang mengaku mengalami gangguan kesehatan mental pula.

    BalasHapus
  24. Salut euy sama Triana memperjuangkan yang tidak dianggap ada. Ternyata mereka bisa berdaya mgkn kalah dengan yg sehat jasmani dan rohani

    BalasHapus
Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!