6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Madu atau Gula Merah?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Madu atau Gula Merah? Sama manisnya sih. Jika disuruh pilih, tergantung situasi deh. Kalau buat kolak, ayolah pakai gula merah saja soalnya madu asli kan mahal, hahaha.


Alhamdulillah tahun ini saya berhasil naik gunung. Dulu tidak ada pikiran sama sekali bahwa saya bisa main di alam karena tak tahan dingin. Mungkin karena waktu dan tubuh saya tak sekerempeng dulu makanya saya berani ikut naik gunung.

Sebelum naik gunung, tentu ada banyak persiapan dari fisik sampai perbekalan. Bekalnya macam-macam termasuk madu atau gula merah. Kenapa salah satu mereka harus ada? Karena kita tidak mungkin setiap saat minum air. Jadi sebagai ganti saat haus dan lelah, kita harus memakan sesuatu yang manis.

Saat pertama kali saya naik gunung, menurut beberapa teman yang berpengalaman sebaiknya saya bawa gula merah. Akhirnya saya betulan bawa dan memakannya sepotong saja. Saya kurang suka makan permen dan gula itu seperti permen. Saya merasa, gula ini enggak terlalu banyak membantu saat naik gunung.

Pixabay

Kali kedua saya naik gunung, akhirnya saya bawa madu. Madu sachetan dengan campuran rasa lemon. Ternyata saya lebih cocok pakai madu dari pada gula merah.

Untuk cerita perjalanan saya bisa buka di Mbolang. Siapa tahu mau baca, hahaha. Kalau kalian lebih suka mana? Madu atau Gula Merah?

Sampai jumpa. Happy blogging!
Related Posts

Related Posts

2 komentar

Komentar saya moderasi. Tinggalkan jejakmu di sini, Teman!